MAKALAH
“ About jQuery “
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
Dosen Pengampu : Septia Lutfi, S.kom, M.kom
Disusun oleh :
Nama :
Irma Damayanti
NIM :
1102412093
Rombel :
02
KURIKULUM
DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan limpahan karunia, nikmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “About jQuery”.
Makalah ini disusun dan dibuat sebagai
salah satu pelengkap untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik demi kesempurnaan karya ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita semua.
Semarang, 10 November 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi para
programer memerlukan sebuah program dimana program tersebut dapat memfasilitasi
mereka dalam melancarkan pembuatan sebuah software, selain dapat memfasilitasi,
diperlukan sebuah program yang dapatdigunakan untuk mempermudah pekerjaan
mereka yaitu salah satunya adalah menggunakan jQuery.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan JQuery ?
2.
Bagaimana sejarah
munculnya JQuery ?
3.
Apa yang bisa
dilakukan dengan JQuery ?
4.
Bagaimana cara
menggunakan JQuery ?
5.
Apa saja kelebihan
dan kelemahan yang dimiliki JQuery ?
6.
Apa saja Event yang
dimiliki Jquery ?
7.
Apa implementasi
JQuery dalam kehidupan sehari-hari ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
pengertian jQuery
2.
Mengetahui sejarah
perkembangan jQuery
3.
Mengetahui kegunaan
jQuery
4.
Mengetahui cara
penggunaan jQuery
5.
Mengetahui
kelebihan dan kelemahan jQuery
6.
Mengetahui event yang
ada pada jQuery
7.
Mengetahui
implementasi jQuery untuk kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian JQuery
JQuery adalah library javascript yang menyediakan berbagai
fasilitas yang dulunya harus dibuat manual
oleh user, namun sekarang cukup dipanggil/dijalankan dengan mudah. Misalkan,
animasi Fade In, Fade Out, Slide In, Slide Show, dll. Keunggulan lain jQuery terletak pada
fasilitas selectornya, yaitu fasilitas jQuery untuk memilih objek DOM untuk
diproses selanjutnya.
JQuery adalah sebuah javascript library, jQuery mempunyai semboyan “write
less, do more”. jQuery dirancang untuk memperingkas kode-kode javascript.
JQuery adalah javascript library yang cepat dan ringan untuk menangani dokumen
HTML, menangani event, membuat animasi dan interakasi ajax. jQuery dirancang
untuk mengubah cara anda menulis javascript. Sebelum anda memulai mempelajari
jQuery, anda harus mempunyai pengetahuan dasar mengenai HTML, CSS dan
Javascript.
Dengan JQuery,
suatu halaman web yang menjadi aplikasi web, jika dilihat sourcenya, akan
terlihat seperti dokumen HTML biasa; tidak ada kode JavaScript yang terlihat
langsung. Teknik pemrograman web seperti ini disebut sebagai unobstrusive
JavaScript programming.
JQuery
merupakan salah satu librari yang membuat program web di sisi klien, tidak
terlihat sebagai program JavaScript biasa, yang harus secara eksplisit
disisipkan pada dokumen web. Pada teknik pemrograman sisi klien dengan
menggunakan JavaScript biasa, setiap elemen yang akan memiliki event, akan
secara eksplisit terlihat ada event yang dilekatkan pada elemen tersebut.
B.
Sejarah Perkembangan JQuery
John Resig
merupakan otak dibalik jQuery, karyanya ini pertama kali diumumkan di NYC
BarCamp pada awal tahun 2006. Di situs webnya dia mencatat, ia menciptakan jQuery
karena ia tidak puas dengan library yang saat itu tersedia dan merasa bahwa
seharusnya framework-framework tersebut bisa jauh lebih baik dengan mengurangi
“syntactic fluff” dan menambahkan control khusus untuk tindakan-tindakan yang
bersifat umum.
Kemudian para
pengembang datang untuk membantu menyempurnakan librari ini, dan akhirnya
menghasilkan rilis stabil pertama dari jQuery versi 1.0 pada tanggal 2006.
Sejak itu, jQuery telah berkembang ke versi 1.7.1 dan telah mempunyai plug-in
yang banyak. Sebuah plug-in adalah ekstensi dari jQuery yang bukan bagian dari
library inti.
Perkembangan
versi jQuery:
1. JQuery versi 1.0 (1.0.1, 1.0.2, 1.0.3, 1.0.4)
2. JQuery versi 1.1 (1.1.1, 1.1.2, 1.1.3,
1.1.3.1, 1.1.4)
3. JQuery versi 1.2 (1.2, 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3,
1.2.4, 1.2.5, 1.2.6)
4. JQuery versi 1.3 (1.3.1, 1.3.2)
5. JQuery versi 1.4 (1.4.1, 1.4.2, 1.4.3, 1.4.4)
6. JQuery versi 1.5 (1.5.1, 1.5.2)
7. JQuery versi 1.6 (1.6.1, 1.6.2, 1.6.3, 1.6.4)
Sekarang JQuery
dikembangkan oleh team developer yang dipimpin oleh Dave Metvin. Dipakai oleh
lebih dari 55% dari 10.000 website yang paling sering dikunjungi. JQuery
menjadi Library Javascript yang paling popular Sekarang.
Script
JQuery dibuat untuk memudahkan pengaturan
document seperti menyeleksi object dengan element DOM dan membuat aplikasi
dengan AJAX. Jquery juga menyediakan
layanan atau support para developers
untuk membuat plug-ins di dalam bahasa Javascript tentunya. Sehingga memungkinkan para developer website membuat
website lebih interaktif dengan animasi, efek – efek, tema dan widget. Dengan
menggunakan JQuery kita bisa meluapkan kreatifitas untuk membuat website
dinamis.
Microsoft dan
Nokia telah mengumumkan akan mengemas JQuery di platform mereka. Microsoft
awalnya mengadopsinya dalam Visual Studio
untuk digunakan dalam ASP.NET AJAX dan ASP.NET MVC Framework, sedangkan
Nokia akan mengintegrasikannya dalam kerangka Web Run-Time mereka.
·
Perbedaan versi pada Jquery
Versi baru
biasanya terdapat penambahan fungsi baru dari fungsi jquery yang sebelumnya.
Tetapi pasti memiliki besar kapasitas yang lebih besar dari versi yang
sebelumnya sehingga dengan versi yang baru dapat memperberat beban dan loading
pada aplikasi website yang dibuat. Maka dari itu kita harus mempertimbangkan
ketika kita memakai versi jquery yang kita akan gunakan.
Perbedaan
Jquery.js (tanpa min) dengan jquery.min.js(menggunkan min).
Dari keduanya
mempunyai kegunaan dan fungsi sama. Penggunaan “min” menandakan bahwa jquery
tersebut telah dikompres (compress) sehingga muatan atau bebanya telah
terkurangi dengan tujuan untuk mempercepat waktu loading. Compress jquery
dilakukan dengan menghilangkan beerapa keterangan dan spasi yang sebenarnya
berfungsi untuk memudahkan pengguna saat membuat desain baru dengan
memanfaatkan jquery. Maka dari itu jika sekedar pengguna lebih baik menggunakan
jquery.min.js agar loading lebih cepat.
C.
Kegunaan JQuery
1.
Mengakses bagian halaman tertentu
dengan mudah.
Tanpa adanya
library Javascript khusus, untuk mengakses suatu bagian tertentu dari halaman,
harus mengikuti aturan Document Object Model (DOM) dan pengaksesan harus secara
spesifik menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain, pengaksesan
bagian tertentu dari halaman sangat tergantung
pada struktur dari HTML. JQuery menawarkan cara yang mudah (bahkan
sangat mudah) dalam mengakses bagian tertentu dari halaman. Pengaksesan juga
tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.
2.
Mengubah tampilan bagian halaman
tertentu.
CSS (Cascading
Style Sheet) menawarkan metode yang cukup
handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya
kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu beberapa perintah CSS tidak didukung
oleh semua browser. Cukup merepotkan jika kita harus mendesign halaman web dengan
beberapa CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk mengatasi
hal tersebut. Dengan JQuery,
“kesenjangan” yang terjadi antara
browser dalam urusan CSS akan tertutup dengan baik.
3.
Mengubah isi dari halaman.
Jaman dulu
(baca:sebelum JQuery lahir) cukup sulit jika kita akan mengubah sebagian isi
dari halaman. Mengubah disini dapat berarti mengganti teks, menambahkan teks
atau gambar, mengurutkan suatu daftar (list), menghapus baris tabel dan
sebagainya. Dengan JQuery, hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa
baris perintah.
4.
Merespond interaksi user dalam
halaman
Website yang
baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface dan tampilan yang memukau.
Namun lebih dari itu, bagaimana pengunjung dapat berinteraksi dengan website
dan dapat mengatur tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat bergantung
bagaimana pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling. Javascript
sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick untuk menangani event
saat terjadi click. Namun demikian, event handling pada Javascript terbatas
pada object-object tertentu, dan jenisnya pun terbatas. JQuery melengkapi
semuanya dengan tambahan penanganan event-handling yang semakin mudah.
5.
Menambahkan animasi
ke halaman.
Animasi seringkali disertakan dalam suatu halaman web
untuk menambah kecantikannya. Saat ini animasi masih cukup digemari oleh para
peselancar situs. Animasi dapat dibuat dalam berbagai gaya, ada yang
menggunakan Flash, gambar bergerak (GIF), video, dan sebagainya. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. JQuery sendiri menawarkan konsep animasi (walaupun
masih sederhana) yang cukup apik namun ramah bandwidth alias ringan. Salah satu
animasi yang bisa dibuat dengan JQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian
dari halaman ditambahkan atau dihilangkan.
6.
Mengambil informasi
dari server tanpa me-refresh seluruh halaman.
Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman
merupakan salah satu konsep dasar dari yang namanya AJAX (Asynchronous
Javascript and XML). Pada penerapannya, cukup ribet jika harus membangun
website dengan konsep AJAX, saat ini banyak library khusus yang berusaha
mempermudahnya. JQuery merupakan salah satunya.
7.
Menyederhanakan
penulisan Javascript biasa.
Semboyan JQuery
adalah “Write less, do more”
atau dengan kata
lain kesederhanaan dalam penulisan code, tetapi menghasilnya
tampilan yang lebih. Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri buat
para pengembang web untuk menggunakan JQuery.
D.
Cara menggunakan JQuery
·
Download file
jQuery terbaru dari
http://docs.jquery.com/Downloading_jQuery
·
Import file
jquery.js yang sudah didownload ke halaman web yang ingin menggunakan jQuery.
<script src="jquery.js"
type="text/javascript">
·
Notasi penggunaan
jQuery yang lazim digunakan adalah
dengan menambahkan tanda $.
·
Letak penulisan
coding jQuery sebaiknya berada di dalam
$(document).ready(), untuk memastikan semua script jQuery
dijalankan setelah semua objek DOM selesai diload untuk halaman web tersebut,
$(document).ready(function(){
// coding jQuery
});
·
Contoh jQuery
sederhana:
$(document).ready(function(){
$("a").click(function(event){
alert("Thanks for visiting!");
});
});
Untuk mempermudah penggunaan dan aplikasi jQuery, maka
diharapkan
pengguna sudah memiliki basic:
- HTML dan
pengetahuan tentang DOM (Document Object Modelling)
- CSS (Cascading
Style Sheet)
- Sedikit
pengetahuan tentang Javascript dasar.
a.
HTML dan DOM
HTML merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk membuat
halaman web. Bahasa ini menggunakan tag-tag khusus untuk menandai elemen-elemen
yang terdapat dalam web.
Contoh:
<html>
<head>
<title>Halaman Websiteku</title>
</head>
<body>
<div
id=”Div1”>
<a
href=www.google.com> Link ke Google </a>
</div>
<p>
Halaman yang
menyediakan link ke Google
</p>
</body>
DOM (Document Object Modeling) adalah suatu cara untuk
memodelkan objek-objek dalam halaman web (dianggap sebagai suatu dokumen). Hal
ini dilakukan untuk mempermudah manipulasi dan pengaksesan elemen-elemen dari
halaman tersebut.
Contoh ilustrasi DOM berdasarkan contoh HTML di atas

b.
CSS (Cascading
Style Sheet)
CSS merupakan kumpulan style yang bertujuan untuk
mengatur penampilan dari
objek/elemen suatu halaman web.
Contoh
#div1{
background-color: red;
text-align: center;
margin-left: 20px;
}
12
Script Fungsi JQuery
1.
Script JQuery
Selector Umum Digunakan
Berikut ini adalah script selector JQuery yang umum
digunakan untuk memanggil elemen website.
|
2.
Script JQuery Tambah dan Hapus Class CSS
|
Script JQuery berikut ini berfungsi untuk menambahkan dan menghapus class
css secara dinamis.
3.
Script JQUERY Merubah dan Mendapatkan Nilai HTML
Textbox
Script jquery berikut ini berfungsi untuk merubah
dan mendapatkan nilai html Textbox secara dinamis.
|
4.
Script JQuery
Mendapatkan dan Merubah Elemen HTML
Script Jquery berikut ini dapat merubah dan mengambil
nilai dari elemen html
|
5.
Script JQuery
Mendapatkan dan Merubah Elemen Input Textarea
|
Script jquery ini berfungsi
untuk mendapatkan dan merubah elemen html form input text area.
6.
Script JQUERY
Merubah Lebar dan Tinggi Elemen HTML
Script Jquery dibawah ini berfungsi untuk merubah lebar
dan tinggi elemen html.
|
7.
Script JQuery
Merubah Properti CSS
Script jquery berikut ini berfungsi merubah properti css
ke dalam nilai yang anda tentukan.
|
8.
Script JQuery
Toggle Menampilkan dan Menyembunyikan Elemen
Script jquery toggle ini berfungsi menampilkan dan
menyembunyikan elemen nilai html
|
9.
Script JQuery
Fungsi Animasi Slide
Script Jquery fungsi animasi slide up dan slide down
memungkinkan anda membuat animasi menggunakan fungsi ini.
|
10. Script JQuery Fungsi Animasi Fade
Script Jquery animasi memungkinkan anda untuk membuat
animasi fade seperti gambar muncul dari gradasi transparan ke solid.
|
11. Script
JQuery Fungsi Animasi – Animate
|
Script Jquery untuk animasi anda dapat membuat animasi sesuai
kreasi dengan menggunakan fungsi ini.
12. Script JQuery Auto Focus Cursor Form Input Pertama
Bonus, script Jquery ini berfungsi untuk auto focus
cursor pada elemen form input yang pertama kali sehingga anda tidak perlu
melakukan ekstra klik. Biasanya script jquery auto focus ini cocok diletakkan
pada form login atau form-form entri data.
|
E.
Kelebihan dan Kekurangan JQuery
Library jQuery mempunyai kemampuan :
1.
Kemudahan mengakses
elemen-elemen HTML
2.
Memanipulasi elemen
HTML
3.
Memanipulasi CSS
4.
Penanganan event
HTML
5.
Efek-efek
javascript dan animasi
Kelemahan JQuery :
Meskipun diklaim jquery memiliki beban kerja yang ringan
(load CPU dan RAM) untuk browser, tetap saja lebih ringan (cepat di-load)
website yang tidak menggunakan jquery, alias HTML murni.
Dari sisi server hosting pun, CPU dan RAM harus
mengalokasikan resource yang mereka miliki untuk menangani request terhadap
jquery. Pada level tertentu request yang sangat banyak (sangat-sangat banyak)
akan membebani server. Solusi: host jquery pada situs lain, seperti Google yang
menyediakan request jquery dari servernya.
F.
Sintaks, Selector, Attribute Selector,dan Efek-efek
JQuery
1.
Sintaks jQuery
Sintaks jquery biasanya dibuat untuk memilih
elemen-elemen HTML dan melakukan aksi terhadap elemen yang dipilih.
Sintaks :
$(selector).action()
Tanda dollar, untuk mendefinisikan jQuery. (selector),
untuk menunjukkan elemen yang dipilih atau dituju. action(), adalah jQuery
action yang akan dilakukan terhadap elemen yang dipilih.
2.
jQuery Selector
Selector memungkinkan anda untuk memanipulasi elemen HTML
sebagai kelompok atau sebagai elemen tunggal. jquery elemen selectors dan
attribute selectors memungkinkan anda untuk memilih elemen HTML dengan nama
tag, nama atribut, atau konten.
contoh :
$("p") memilih semua elemen <p>.
$("p.intro") memilih semua elemen
<p> yang mempunyai class =
"intro".
$("p#demo") memilih semua elemen <p> yang
mempunyai id="demo".
Selector merupakan
salah satu keunggulan utama dari jQuery, di mana fungsi utamanya adalah memilih
objek DOM yang diinginkan oleh user untuk dimanipulasi dengan mudah.
Syntax dasar selector:
$(“#divContent”).click(function()….
Bagian yang dihighlight adalah selector yang akan memilih
objek DOM (dalam kasus di atas, yang di-select adalah objek/element dengan
id=’divContent’).
Beberapa jenis
selector:
·
Element: untuk
memilih element dengan tag tertentu.
Syntax:
$(“E”).
Contoh: $(“a”) akan menyelect semua elemen tag <a>
di halaman web.
·
ID: untuk memilih
element dengan ID tertentu.
Syntax:
$(“#id”).
Contoh: $(“#content”) akan menyelect semua elemen dengan
id=”content”
tanpa melihat tag elementnya.
·
Class: untuk
memilih element dengan class tertentu.
Syntax:
$(“.class”).
Contoh:
$(“.myClass”) akan menyelect
semua elemen dengan
class=”myClass” tanpa melihat tag elementnya.
·
Descendant: untuk
memilih element F yang merupakan bagian/descendant dari element E. Descendant
adalah semua elemen yang menjadi bagian dari elemen lainnya.
Syntax : $(“E F”)
Contoh :
<div id=’container’>
<p>
<span>
<img
src=’a.jpg’/>
</span>
</p>
</div>
<img src..> merupakan descendant dari <span>,
<p>, dan <div>. Kode $(‘#container p’) dapat digunakan untuk memilih elemen
<p> yang merupakan descendant dari elemen dengan id=’container’.
·
Child: untuk
memilih elemen F yang merupakan child dari elemen E.
Syntax: $(“E>F”)
Contoh: $(‘li > ul’) digunakan untuk memilih semua
elemen tag <ul> yang merupakan children dari elemen tag <li>.
·
Multiple
Element: untuk memilih beberapa elemen
sekaligus, dipisahkan dengan koma.
Syntax: $(“E, F, G”)
Contoh: $(‘div, p, a’): digunakan untuk memilih semua
elemen dengan tag <div>, <p>, dan <a>.
·
Semua Element:
untuk memilih semua elemen, menggunakan tanda *.
Syntax: $(“*”)
Contoh:
$(‘*’): digunakan untuk memilih semua elemen dalam
dokumen/halaman HTML.
$(‘p>*’): digunakan untuk memilih semua elemen yang
merupakan child dari tag <p>.
Selector-selector lainnya
·
:odd dan
:even : digunakan untuk memilih
elemen yang memiliki index genap maupun ganjil.
Syntax: :odd dan :even
Contoh:
$(“tr:odd”) digunakan untuk
memilih elemen <tr> yang nilai indexnya ganjil. 8
Contoh pemakaian praktis dari selector ini adalah untuk
membuat alternating row suatu table, di mana warna dari baris ganjil dan genap
suatu table berbeda.
·
Elemen ke-n : digunakan untuk memilih elemen sesuai
dengan index yang diinginkan
Syntax: :eq(n) atau :nth(n)
Contoh:
$(“li:eq(2)”) digunakan untuk
memilih elemen <li> ke-3 (karena index elemen ke-1 dihitung sebagai index
ke-0).
·
Elemen
pertama/terakhir: hampir sama dengan elemen ke-n, namun dapat dipanggil dengan
notasi khusus.
Syntax: :first atau :last
Contoh: $(‘li:last’) digunakan untuk memilih elemen
<li> yang terakhir.
·
Elemen yang
terlihat atau hidden: untuk memilih semua elemen berdasarkan
visibilitynya, yaitu yang terlihat ataupun yang hidden.
Syntax: :visible atau :hidden
Contoh:
$(‘li:visible’)
digunakan untuk memilih semua elemen <li> yang bersifat visible.
$(‘input:hidden’)
digunakan untuk memilih semua elemen <input> yang hidden.
·
jQuery Attribute
Selectors
jQuery mirip XPath dalam hal memilih elemen berdasarkan
atribut yang ada :
$("[href]") memilih semua elemen dengan atribut
href.
$("[href='#']") memilih semua elemen dengan
atribut href bernilai = "#".
$("[href!='#']") memilih semua elemen dengan
atribut href dengan nilai bukan sama dengan "#".
$("[href$='.jpg']") memilih semua elemen dengan
atribut href yang mengandung ".jpg".
3.
Efek-Efek dengan
jQuery
Salah satu kemampuan jQuery adalah adanya fungsi-fungsi
efek yang siap pakai. biasanya untuk membuat efek memudar di javascript. Dengan
menggunakan jQuery kita cukup menggunakan fungsi $(selector).fadeIn(). berikut
adalah efek-efek siap pakai yang disediakan jQuery :
a.
jQuery show()
Digunakan untuk menampilkan elemen sesuai selector, dari
yang semula hidden/invisible menjadi visible. Parameter speed dapat diisi
dengan kecepatan animasi dalam milisecond (misalkan diisi 100,200 dsb). Namun,
jQuery juga menyediakan 3 jenis speed, yaitu fast (200 ms), normal (400 ms),
dan slow (600ms). Jika parameter speed ini tidak diisi, maka kecepatan normal
yang digunakan. Callback function adalah fungsi yang akan dijalankan setelah
suatu method (dalam hal ini adalah .show() ) selesai dijalankan.
b.
jQuery hide()
Berguna untuk menyembunyikan elemen yang dipilih.
c.
jQuery toggle()
Digunakan untuk men-toggle status visible/hidden dari
elemen sesuai selector. Jika elemen visible, maka akan menjadi hidden.
Sebaliknya, jika elemen hidden, maka akan dimunculkan/visible.
d.
jQuery slideDown()
Menampilkan elemen yang tersembunyi , secara efek
sliding.
e.
jQuery slideUp()
Menyembunyikan elemen secara efek sliding.
f.
jQuery slideToggle()
Gabungan antara slideDown() dan slideUp().
g.
jQuery fadeIn()
Menampilkan elemen yang dipilih jika tersembunyi.
h.
jQuery fadeOut()
Menyembunyikan elemen yang dipilih secara efek memudar.
i.
jQuery fadeTo()
Mengatur tingkat kepudaran elemen terpilih menuju tingkat
opacity yang ditentukan.
j.
jQuery animate()
Mengubah suatu elemen dari satu keadaan ke keadaan
lainnya
G.
Event yang Ada pada JQuery
1. Keypress()
Merupakan Event pemicu untuk mengikat fungsi dari perintah
tombol dari element yang dipilih.
$( selector ).keypress() //memicu keypress
untuk pemilihan item
$( selector ).keypress( function ) // Optional. Menjalankan fungsi yang
spesifik ketika ada pemicu berupa penekanan tombol keyboard. Dari sekian tombol
yang ada pada keyboard,akan memiliki devinisi kode yang berbeda-beda.
Contoh : Perintah ketika kita memberian fungsi ketika ada
pemicu pada penekanan kode 27 = Esc.
Contoh :
|
2.
Click()
Digunakan untuk memicu event pada element HTML saat user
mengklik elemen yang mempunyai fungsi click() ini. Event click dikirim ke
elemen saat pointer mouse diatas elemen dan tombol mouse ditekan lalu
dilepaskan.
Contoh :
|
$(“p”).click() kode
ini berarti bahwa JQuery mencari tag <p> HTML dan menunggu diklik
oleh user. $(this).hide() kode ini
berarti bahwa isi dari paragraph dihide.
3.
fadeIn()
Digunakan untuk menampilkan elemen dengan efek pudar.
$(‘selector’).fadeIn(‘durasi’,’callback’)
Keterangan:
Selector digunakan untuk memilih elemen yang akan
dikenakan efek fadeIn. ‘durasi’ adalah waktu yang menunjukkan berapa lama efek
fade ini akan berlangsung
Contoh
|
4.
Css();
jQuery juga mempunyai kemampuan dalam hal memanipulasi
CSS. Ada 3 fungsi utama dalam jQuery untuk melakukan manipulasi.
$(selector).css(name,value)
$(selector).css({properties})
$(selector).css(name)
Fungsi css() berguna untuk mendapatkan atau set sebuah
properti CSS atau lebih untuk elemen yang dipilih. Jika parameter name dan
value diisi, artinya kita me-set nilai dari properti CSS. Untuk me-set
nilai-nilai untuk properti CSS lebih dari satu, bisa gunakan {properties} Jika
hanya untuk mendapat nilai dari properti CSS yang diinginkan dari elemen yang
dipilih cukup isi parameter name saja.
|
H.
Implementasi JQuery
Kemudahan atau
kenapa orang banyak menggunakan framework javascript ini adalah karena
banyaknya plugin aplikasi yang siap jadi atau siap digunakan. Plugin adalah
semacam fungsi atau fitur tambahan yang digabungkan ke dalam sebuah JQuery
mempercepat atau memudahkan dalam pembangunan sebuah website.
Dibawah ini
adalah beberapa plugin jquery yang sering digunakan oleh beberapa web developer
dalam membuat atau membangun sebuah website, diantaranya:
1.
Drop-Down-Menu
Jika dalam
sebuah website terdiri dari beberapa menu, dan dari menu tersebut ada sub menu
lagi, maka cocok menggunakan drop down menu. Drop down menu ini juga mendukung
multi level menu (menjadi sub-sub menu yang lebih banyak), selain itu menu
dropdown ini juga dilengkapi dengan fasilitas timeout effect. Timeout effect
ini digunakan ketika lama waktu mouse over atau mouseout.
2.
Tool-Tips
Tool tips
adalah bubble/gelembung atau semacam kotak informasi digunakan untuk
menginformasikan sesuatu ketika mouse didekatkan pada sebuah teks, gambar,
tombol atau elemen lain dalam sebuah web yang muncul diatas elemen tersebut.
Biasanya informasi yang disuguhkan adalah informasi yang pendek. Cara kerjanya
adalah ketika mouse didekatkan, maka akan muncul bubble. Fasilitas lebih dari
bubble ini adalah desainnya yang cantik, seperti fasilitas tombol close,
background shadow, dll.
3.
Autocomplete-Search
Plugin ini
digunakan untuk melakukan pencarian secara real time, dimana ketika kita
memasukan kata atau huruf dalam sebuah teks input dalam sebuha web, secara
otomatis hasil pencarian akan muncul seusai dengan yang kita masukan secara
real time. Plugin ini mirip seperti pencarian pada website facebook, sehingga
sangat menarik untuk dicoba.
4.
Validasi-Form
Plugin ini
digunakan untuk melakukan validasi data dalams sebuah form, seperti pengecekan
e-mail, pengecekan password, username dan input lainnya secara real time (tidak
menekan tombol submit). Jadi ketika user memasukan teks atau huruf, maka plugin
ini akan melakukan validasi terhadap inputan user.
Langkah
Pembuatan:
·
Pertama, buatlah form ( form.html
):
|
·
Setelah itu kita menyisipkan script
dibawah ini untuk menghubungkan file
library JQuery dengan file
form.html. Hal ini agar kita dapat menggunakan Jquery tersebut. misalkan kita memakai jquery-1.4.js. Sisipkan diantara tag <head>
</head>.
|
·
Mengatur validasi
Masih
pengetikan di <head></head>, ketik scipt di bawah ini.
|
·
Mengaktifkan validasi
Pengetikan di antara <script></script>,
ketik script di bawah ini.
|
·
Mengecek ada tidaknya text di
dalam suatu form
Pengetikan di antara $("#form1").validate, ketik scipt di bawah
ini.
|
·
Mengatur password
Buat form password dan ulang password. Letakkan scipt di bawah form Nama.
|
·
Memvalidasi panjang form password
dan form ulang password yang harus sama dengan password. Tambahkan scipt di
bawah ini di dalam rules, message.
|
5.
jQuery-Cycle-Plugin
Plugin ini
digunakan untuk animasi image dalam sebuah website, plugin ini menggantikan
fungsi flash sebagai animasi. Jadi dengan plugin ini, kita bisa menganimasikan
image yang ada menjadi sebuah animasi seperti fade in, fade out, slide show,
scroll.
6. Teks-Berjalan
6. Teks-Berjalan
Plugin ini
digunakan untuk memannipulasi teks, sehingga teks yang kita tampilkan kelihatan
menarik, seperti berjalan dari kiri ke kanan atau sebaliknya atau dari atas ke
bawah, mirip fungsi marquee dalam tag HTML, tetapi dengan plugin ini, teks berjalan
lebih lembut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
jQuery banyak
digunakan dalam perancangan aplikasi berbasis web terutama untuk mempercantik
tampilan dan juga membuat website menjadi lebih atraktif. Berikut akan dijelaskan
beberapa kegunaan dari jQuery :
1. Mengakses
bagian halaman website dengan mudah
Javascript
memberikan cara pengaksesan bagian tertentu dari halaman web dengan menggunakan
aturan Document Objekct Model (DOM) dan pengaksesan harus secara spesifik
menyesuaikan struktur aturan HTML. Dengan adanya framework ini pengaksesan
dokumen HTML menjadi lebih mudah dan tidak terlalu bergantung pada aturan
struktur HTML.
2. Merespon
interaksi user dalam halaman
Dengan adanya
jQuery tampilan web tidak hanya menarik namun juga lebih atraktif. Interaksi
dengan user akan semakin meningkat. Sebagai contoh bila di javacript sudah ada
event handling seperti onChange atau onClick untuk menangani event saat terjadi
perubahan atau click pada objek-objek yang terbatas. Maka di jQuery jenis event
handling yang diberikan lebih banyak daripada yang diberikan oleh javascript
dengan tambahan penanganan event handling menjadi semakin mudah.
3. Menambahkan
animasi ke halaman
Beberapa
website sebenarnya juga sudah menggunakan animasi sebelum adanya jQuery, yaitu
dengan menggunakan flash, gambar bergerak (.gif) ataupun dengan video. Namun di
sini jQuery menawarkan fitur-fitur yang tidak kalah menarik dan yang menjadi
kelebihan adalah animasi ini akan mengurangi bandwidth atau bisa dikatakan
animasi yang diberikan oleh jQuery ringan untuk diakses. Contoh animasi yang
bisa dibuat dengan jQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian dari halaman
ditambahkan atau dihilangkan, dan juga image slider untuk membuat efek foto
yang bergerak.
4. Mengubah isi
dari halaman
Jaman dulu
(baca:sebelum JQuery lahir) cukup sulit jika kita akan mengubah sebagian isi
dari halaman. Mengubah disini dapat berarti mengganti teks, menambahkan teks
atau gambar, mengurutkan suatu daftar (list), menghapus baris tabel dan
sebagainya. Dengan JQuery, hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa
baris perintah.
5. Mengambil
informasi di server tanpa harus merefresh halaman web
Konsep ini
sebenarnya sudah ada di teknologi web berbasis AJAX. Namun pengimplementasian
AJAX ternyata sulit, dan jQuery memiliki banyak library khusus yang
mempermudahnya sesuai dengan semboyannya yaitu “Write less, do more”.
Contoh dari penerapan pengambilan informasi tanpa merefresh seluruh halaman
adalah seperti saat kita menuliskan comment di facebook, atau saat kita update
status di facebook.
6. Mengubah bagian
halaman tertentu
CSS (Cascading
Style Sheet) menawarkan metode yang cukup handal dalam mengatur dan
mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya kelemahan yang cukup
mengganggu, yaitu beberapa perintah CSS tidak didukung
oleh semua browser. Cukup merepotkan jika kita harus mendesign halaman web
dengan beberapa CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk
mengatasi hal tersebut. Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi antara
browser dalam urusan CSS akan tertutup dengan baik.
7. Menyederhanakan
penulisan Javascript biasa
Dengan
menggunakna jQuery penulisan code Javascript yang terlalu banyak dapat
dihindari.
B.
Saran
Untuk
memudahkan pembuatan website bagi para programer sebaiknya mempelajari jQuery
dengan baik.
Daftar Pustaka :
Pramono, Andy. 2005. Pengertian
Jquery ( http://aka-philtyphil.blogspot.com/2010/11/pengertian-jquery.html)
diakses pada tanggal 10 November 2013 pukul 10.00
El, Seto Kahfi. 2006. Jquery
Itu Apa-Memperkenalkan Jquery, A JavaScript Library. (
http://setoelkahfi.web.id/jquery-itu-apa-memperkenalkan-jquery-a-javascript-library/
) diakses pada tanggal 10 November 2013 pukul 10.00
Edison, Daud Tarigan. 2012.
Membuat Aplikasi Word Count dengan JQuery. (
http://aplikasiphp.com/index.php/artikel/part/38/Membuat_Aplikasi_Word_Count_Sedehana_dengan_jQuery
) diakses pada tanggal 10 November 2013 pukul 10.00
0 komentar:
Posting Komentar