MAKALAH
“Cloud Computing System“
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
Dosen Pengampu : Septia Lutfi, S.kom, M.kom
Disusun oleh :
Nama :
Irma Damayanti
NIM :
1102412093
Rombel :
02
KURIKULUM
DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan limpahan karunia, nikmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Cloud Computing System”.
Makalah ini disusun dan dibuat sebagai
salah satu pelengkap untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik demi kesempurnaan karya ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita semua.
Semarang, 1 Desember 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia IT saat
ini sudah berkembang sangat pesat karena tuntutan zaman juga maka muncul sistem
baru yaitu cloud computing dimana data disimpan di awan jadi data bisa diakses
kapan saja dan dimana saja.
Sudah banyak
yang menerapkan teknologi ini, pada antivirus panda cloud sudah muncul. Dimana
untuk update panda menyediakan di cloud atau awan jadi user dapat
menggunakannya atau mengunduhnya kapanpun dimanapun. Dan user dapat mengirim
sampel virus baru ke awan tanpa harus ke server panda jadi lebih aman, disini
kita akan membahas keamanan cloud computing lebih lanjut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan Cloud Computing ?
2.
Bagaimana cara
kerja Cloud Computing ?
3.
Apa manfaat Cloud
Computing ?
4.
Apa saja aplikasi
Cloud Computing dan bagaimana layanan yang ada di dalamnya ?
5.
Bagaimana
implementasi dan penerapan Cloud Computing ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian
Cloud Computing
2.
Mengetahui cara
kerja Cloud Computing
3.
Mengetahui manfaat
Cloud Computing
4.
Mengetahui aplikasi
Cloud Computing dan bagaimana layanan yang ada di dalamnya
5.
Mengetahui
implementasi dan penerapan Cloud Computing
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengenalan Cloud Computing
Revolusi Cloud
Computing
Cloud computing sebuah jargon baru diabad milenium
yang lahir untuk merepresentasikan semua hal, sebuah konsep baru yang merubah
mekanisme bagaimana mengembangkan sistem dilakukan. Sebuah metode virtualisasi
yang memungkinkan sistem operasi, middleware, database server, email server
sampai web itu sendiri adalah satu lapisan yang sama. Padahal kita tahu tidak
ada satu server pun yang tidak dapat berjalan tanpa sistem operasi.
Cloud ini telah menjadi backbone dan infrastruktur
pendukung baik di Google, Facebook, Yahoo maupun diberbagai dotcom dunia. Saat
ini konsep cloud ini telah memasukin perusahaan-perusahaan, dan sedang
mentransformasi penyimpanan dan operasi perusahaan. Mekanisme backup dan recovery
yang dijadikan standar operasi pemeliharaan sistem, telah bertransformasi
menjadi real time data warehousing, karena penambahan informasi tidak
memungkinkan dibackup kembali. Karena sistem harus berjalan 24 jam setiap hari
dan tidak boleh ada masalah. Google memiliki layanan gmail yaitu sebuah mail
gratis untuk dunia, pernah mengalamin masalah 30 menit dalam sejarah Google
berdiri, telah menjadi bulan-bulanan berita kehandalan diberbagai media masa.
Quality of Services sangat penting dalam dunia Internet ini, tentu saja
diperlukan untuk membuat para pengakses yang semakin banyak merasa nyaman.
Adapun berbagai tipe dari implementasi cloud computing
adalah sebagai berikut:
• SaaS – Software as a Service, berbentuk
aplikasi, contohnya adalah Salesforce, NetSuite
• PaaS –
Platform as a Service, implementasi dari database, file system, web
server, middleware, contohnya adalah Heroku, Engine Yard, Azure
• IaaS –
Infrastructure as a Service, berbentuk virtualisasi dari infrastruktur
seperti Amazon, Rackspace
Adapun implementasi ini semua adalah
berjenjang, dimana tingkatan menciptakan piranti lunak sebagai layanan adalah
yang terkompleks. Yang dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Revolusi Komputasi
Dari awal
menawarkan konektivitas internet dasar untuk menawarkan perangkat lunak sebagai
layanan ISP. ISP 1,0 adalah semua menyediakan internet akses ke pelanggan, ISP
2,0 adalah fase di mana ISP yang ditawarkan kemampuan hosting Langkah berikutnya adalah co-lokasi melalui
yang ISP mulai leasing keluar ruang rak
dan bandwidth. Dengan ini, perusahaan bisa host server mereka menjalankan, Line
of Business (LOB) aplikasi yang dapat diakses melalui web dengan karycloud,
mitra dagang dan pelanggan. ISP 3.0 adalah menawarkan aplikasi pada langganan
mengakibatkan Application Service Provider (ASP) kemudian muncul Software
terbaru sebagai Service atau SaaS, adalah model ASP matang dan langkah logis
untuk ISP akan merangkul Cloud.
Pendekatan piranti lunak sebagai services atau SaaS,
memungkinkan integasi dan interoperabilitas antara piranti lunak, yang mana
dalam implementasinya akan terancukan dalam konsep grid atau clustering, dimana
dalam utilisasi yang sebenarnya menjalankan grid diatas infrastruktur
tervirtualisasi akan memakan banyak resource. Cloud infrastrcuture sangat
efisien bilamana diimplementasikan dalam sistem kecil.
Cloud Computing visual diagram
Evolusi
Cloud
Cloud computing merupakan evolusi yang mengadopsi
virtualization, service-oriented architecture and utility computing. Cloud
computing memungkinkan konsumen teknologi untuk memikirkan komputasi
secara efektif dengan biaya minimal dan dapat diandalkan. Hal lain yang juga
tidak perlu lagi dikhawatirkan oleh pengguna adalah tentang bagaimana
membangunnya, cara kerjanya, siapa yang mengoperasikan atau di mana harus
meletakkan.
Virtualization adalah penciptaan versi virtual (bukan
aktual) terhadap sumber daya teknologi informasi, seperti sistem operasi,
server, perangkat penyimpanan (storage) atau sumber daya jaringan. Virtualisasi
dapat dilihat sebagai bagian dari tren secara menyeluruh dari Enterprise TI yang mencakup autonomic
computing. Autonomic computing merupakan sebuah skenario di mana lingkungan TI
akan mampu melakukan pengelolan sendiri (self management) didasarkan pada
aktivitas yang dirasakan dan utility computing. Kekuatan pemrosesan komputer dianggap
sebagai sebuah utilitas yang memungkinkan klien membayar sesuai yang
diperlukan.
Ada beberapa pemahaman tentang Cloud Computing yang dapat
membantu kita untuk mengenal apa itu Cloud Computing :
a. Internet bisa
dianggap cloud besar.
Cloud berisi komputer yang
semuanya saling tersambung. Dari situlah berasal istilah 'cloud'. Jadi semuanya
disambungkan ke 'cloud', atau cloud itu.“ (Stevan Greve)
b. Cloud
Computing adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet
('cloud'). Cloud (cloud) adalah metefora dari internet,
sebagaimana cloud yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer, cloud
(cloud) dalam Cloud Computing
juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya.
c. Dalam
perspektif teknologi komunikasi sendiri, cloud computing atau komputasi
cloud dapat diartikan sebagai suatu
teknologi yang memanfaatkan internet sebagai
resource untuk komputasi yang
dapat di-requset oleh pengguna dan
merupakan sebuah layanan dengan pusat server bersifat virtual atau berada dalam
cloud (internet) itu sendiri (Krishnadi, 2010).
Ilustrasi Cloud Computing
B.
Cara Kerja Cloud Computing
Seorang pengguna cloud membutuhkan perangkat klien
seperti laptop atau komputer desktop, komputer pad, ponsel pintar, atau sumber
daya komputasi lainnya dengan web browser (atau rute akses lain yang disetujui)
untuk mengakses sistem cloud melalui World Wide Web. Biasanya pengguna akan
login ke cloud pada penyedia layanan atau perusahaan swasta. Cloud computing bekerja secara
client-server, menggunakan protokol web browser. cloud menyediakan server
berbasis aplikasi dan semua layanan data kepada pengguna, dengan output
ditampilkan pada perangkat klien. Jika pengguna ingin membuat dokumen
menggunakan pengolah kata, misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok yang
berjalan pada server yang menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna
pada layar web browser klien.
Memori yang dialokasikan untuk web browser sistem klien
digunakan untuk membuatdata aplikasi muncul di layar sistem klien, tetapi semua
perhitungan dan perubahandicatat oleh server, dan hasil akhir termasuk file
yang dibuat atau diubah secarapermanen disimpan pada server cloud. Kinerja dari
aplikasi cloud tergantung padakecepatan akses jaringan, dan
kehandalan serta kecepatan pemrosesan perangkatklien.
Sejak layanan cloud berbasis web, bekerja pada berbagai
platform, termasuk Linux, Macintosh, dan komputer Windows. Ponsel Smart,
bantalan dan perangkat tablet dengan Internet dan mengakses World Wide Web juga
menyediakan layanan cloud untuk telecommuting dan pengguna ponsel. Sebuah
penyedia layanan mungkin mempuyai kekuatan pemrosesan dari beberapa komputer
remote dalam cloud untuk mencapai tugas-tugas rutin seperti back up sejumlah
besar data, pengolah kata , atau pekerjaan komputasi secara intensif.
Tugas-tugas ini biasanya mungkin sulit, memakan waktu, atau mahal untuk
pengguna individu atau perusahaan kecil untuk menyelesaikan, terutama dengan
sumber daya komputasi yang terbatas dan dana.
Dengan komputasi cloud, klien hanya memerlukan komputer
sederhana, seperti netbook , dirancang dengan komputasi cloud
dalam pikiran, atau bahkan smartphone , dengan koneksi ke Internet, atau
jaringan perusahaan, dalam rangka untuk membuat permintaan data dari
cloud, maka istilah " perangkat lunak sebagai layanan "(SaaS).
Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara komputer remote untuk menangani
volume besar dari kedua, sehingga klien tidak perlu membeli perangkat keras
mahal atau perangkat lunak untuk menangani tugas. Hasil dari tugas pengolahan
dikembalikan ke klien melalui jaringan, tergantung pada kecepatan koneksi
internet.
Diagram konsepsual dari Komputasi awan
Resiko
Cloud Computing
Dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi baru, selain menawarkan
keunggulan-keunggulan dan segala kemudahannya, tentunya ada resiko yang harus
siap ditanggung. Begitu pula dengan cloud computing. Di samping segala
keunggulan dan kemudahannya, teknologi cloud computing tetap memiliki resiko. Beberapa resiko yang
mungkin terjadi antara lain:
1. Service Level
Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan
performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk
memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time,
data protection dan kecepatan data recovery.
2. Privacy
Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan
hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S.
dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
3. Compliance
Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang
anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan
dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data di dalam cloud, namun
karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam
hal penyimpanan data.
4. Data Ownership
Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data
tersebut tersimpan di dalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun
anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba
untuk merubah terms of use aggrement-nya yang mempertanyakan hal ini.
5. Data
Mobility
Apakah anda
dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda
terminate cloud
Syarat
Cloud Computing
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan
cloud computing harus dapat
dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia
pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi,
apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal),
maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung
tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan
cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan
saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam
contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan
Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop,
desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan
cloud computing harus tersedia
secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud
computing digunakan bersama-sama
oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien,
sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan
cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan)
kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka
kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah.
Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah
website berita dalam jaringan cloud computing
, maka apabila terjadi peningkatkan
traffic karena ada berita
penting, maka kapasitas harus dapat
dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan
cloud computing harus disediakan
secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap
diingat bahwa layanan cloud computing
dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Tipe
Penerapan Cloud Computing
1. Public Cloud (Cloud Publik)
Cloud Public atau
cloud eksternal mendeskripsikan
komputasi cloud pada artitendensi tradisional, yang mana
sumber daya dengan ketentuan dinamis padasuatu fine-grained (perbaikan), basis
pelayanan sendiri lewat Internet, melaluiaplikasi web / jasa web, dari satu
lokasi penyedia off-site oleh pihak
ketigayang berbagi sumber daya dan daftar kegunaan pada suatu fine-grained
utilitycomputing.
Hybrid Cloud (Cloud Bastar) Satu lingkungan cloud bastar
(Hybrid Cloud) terdiri dari beberapa penyedia layanan internal dan / atau
penyedia layanan eksternal "akan di khususkan untuk banyak
perusahaan". Satu cloud bastar dapat mendeskripsikan konfigurasi
dengan mengombinasikan satu alat lokal (local device), seperti pada Plug
computer dengan layanan Cloud (cloud). Hal ini juga dapat menjabarkan
konfigurasi yang mengkombinasikan antara
virtual dan physical, aset colocated misalnya, kebanyakan lingkungan yang
divirtualisasikan yang memerlukan server fisik, Router, atau perangkat keras
lain seperti satu alat jaringan yang berfungsi sebagai firewall atau spam
filter.
Public Cloud
2. Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan
bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan,
misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
Jadi, community cloud ini merupakan “pengembangan terbatas” dari private cloud.
Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di-manage
oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
Community Cloud
3. Private Cloud (Cloud Pribadi)
Private Cloud dan
cloud internal adalah pembentukan
kata baru yang yang baru-baru ini telah
dipergunakan oleh beberapa penjual (vendor) untuk deskripsikan penawaran
yang menandingi Cloud Computing (Komputerisasi cloud) pada jaringan pribadi.
Produk ini (secara khas virtualisasi otomatisasi) menyatakan "mengantarkan
beberapa keuntungan-keuntungan dari
Cloud Computing (Komputerisasi cloud)
tanpa jebakan (pitfalls)", kapitalisasi pada jaminan sekuritas data,
perusahaan pemerintahan, dan dapat diandalkan. Mereka telah dikritik atas dasar
pengguna itu "masih perlu untuk beli, bangun, dan mengatur mereka"
dan seperti halnya tidak menguntungkan dari menurunkan biaya modal dan sedikit
campur tangan manajemen langsung, sebenarnya "Kurangnya model ekonomi yang
membuat Cloud Computing (Komputerisasi cloud) seperti satu konsep pembangkit
minat".
Ketika seorang ahli analisa meramalkan pada tahun 2008
jaringan Private Cloud akan menjadi masa depan perusahaan IT, ada beberapa
ketidak-pastian apakah mereka adalah satu hakikat walaupun diantara firma yang
sama. Ahli analisa juga mengakui itu dalam lima tahun sebuah "persentase yang sangat besar" dari
perusahaan kecil dan menengah akan mendapat semakin banyak dari sumber daya
komputasi mereka dari penyedia eksternal Cloud Computing (Komputerisasi cloud) seperti mereka "tidak akan punya
ekonomi dari skala untuk membuat ini berharga
tinggal di dalam bisnis IT" atau mampu untuk mengusahakan cloud pribadi (Private Cloud). Ahli analisa
telah laporkan pada pandangannya Platform pribadi itu cloud
adalah satu batu loncatan ke
cloud eksternal, terutama untuk jasa keuangan, dan kedepannya
datacenters (pusat data) akan menyerupai cloud internal.
Masa telah dipergunakan secara logis agak dibandingkan
rasa fisik, antara lain berhubungan dengan penawaran platform sebagai suatu
jasa layanan meskipun demikian, penawaran program Microsoft's Azure Services
tidak tersedia pada penyebaran on-premises (pendapat).
Private Cloud
4. Hybrid Cloud
Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia
merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private,
community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri
sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang
memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu Misalnya, mekanisme
load balancing yang antar cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan
pada level yang optimal.
Hybrid Cloud Computing
Mekanisme
Cloud Computing
Mekanisme akses ke cloud computing “mungkin” dapat
dijalankan secara beraneka ragam mulai dari akses standar LAN maupun intranet
dengan sedikit aplikasi agen atau klien, sampai kepada akses extranet dan
internet melalui browser yang terhubung ke sebuah portal aplikasi dari penyedia
layanan cloud computing. Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam,
tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna
dimana pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan
mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada Cloud computing.
C.
Manfaat Cloud Computing
Dengan Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan
dengan adanya kompleksitas Teknologi saat ini. Perusahaan dan organisasi yang
dalam usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu takut dengan hal-hal
yang dapat mengancam keamanan sistem informasi mereka dan bahkan dalam hal
peng-updatetan suatu Teknologi atau aplikasi yang dipakai , karena semuanya itu
bisa diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing.
Cloud Computing jangan dijadikan sebagai ―Core Business‖
bagi sebuah perusahaantapi sebaliknya jadikan-lah Cloud Computing ini sebagai
―Support Business‖, prinsip inyang benar karena Cloud Computing sebagai
penunjang suatu perusahaan dalammengelola sistem informasi yang ada di
perusahaan tersebut dengan maksud dantujuan untuk kelangsungan bisnis dari
perusahaan tersebut, karena Cloud Computingmemberikan solusi bagi perusahaan
untuk meringankan operasional perusahaantersebut dalam hal pengolahan data.
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari
perkembangan Cloud Computing ini seperti :
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah
untuk sumber daya.
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi
pada profit dan perkembangan yang cepat.
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah,
dimungkinkan karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu
cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih
ramping.
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada
saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita
bangun.
D.
Aplikasi Cloud Computing
Seluruh nama besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan
Apple saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar
terhadap cloud ini. Tentu saja masing-masing mengeluarkan
jurusnya sendiri-sendiri.
Berbagai Jenis Implementasi Layanan Internet
IBM di paruh akhir tahun 2009 kemarin telah meluncurkan
LotusLive, layanan kolaborasi berbasis cloud. Microsoft, yang sekarang di
perkuat oleh Ray Ozzie sebagai Chief Software Architect pengganti Bill Gates,
menggadang Windows Azure, sistem operasi berbasis cloud yang akan menjadi masa
depan Windows OS.
Apple mengambil sisi lain, telah menyediakan layanan
Mobile Me yang memungkinkan pengguna
produk Mac, untuk melakukan sinkronisasi data ke dalam cloud. Sementara
Google, satu-satunya raksasa yang lahir di era internet, sudah sejak lama
memberikan layanan Google Docs yang memungkinkan pengguna membuat dokumen atau
bekerja dengan spreadsheet secara online tanpa perlu software terinstal di PC
atau notebook. Jikalau dulu hanya berbentuk seperti Office online, sekarang
Google Docs memberikan hard disk virtual untuk menyimpan data dalam berbagai
macam format, video, audio, text, gambar, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan Google ingin merajai
dalam komputasi cloud (cloud computing)
dan merespon tantangan Microsoft Office, Apple dan semua perusahaan-perusahaan
lain yang mencoba bisnis ini. Bahkan Google dalam waktu dekat akan meluncurkan
sistem operasi cloud-nya, Chrome OS, yang akan menjadi ancaman serius bagi para
penyedia sistem operasi lain. Namun bisa dibilang, keberhasilan
Salesforce.com-lah yang membuka mata dunia bahwa cloud computing menjanjikan
pundi-pundi emas yang menggiurkan.
Layanan
Cloud Computing
Layanan cloud memiliki tiga karakteristik khusus yang
membedakannya dari hosting tradisional. Layanan ini dijual berdasarkan
permintaan, yang biasanya per menit atau per jam dan bersifat elastis, user
boleh memiliki berapapun layanan yang diinginkan sesuai waktu yang diberikan,
dan layanan ini dikelolah penuh oleh provider (pelanggan hanya perlu komputer
dan akses Internet). Inovasi-inovasi yang signifikan dalam hal virtualisasi dan
distributed computing, termasuk juga peningkatan akses ke Internet berkecepatan
tinggi dan perbaikan ekonomi, telah meningkatkan ketertarikan orang kepada
cloud computing.
Sebuah cloud bisa berlabel privat atau publik. Public
Cloud menjual layanan ke siapapun di internet. (Saat ini, Amazon Web Service
merupakan provider public cloud terbesar.) Private Cloud adalah jaringan
proprietary atau data center yang mensuplay layanan-layanan ter-host kepada
orang-orang dalam jumlah terbatas. Jika
sebuah service provider menggunakan sumber-sumber milik private cloud, maka
hasilnya disebut virtual private cloud. Private atau publik, tujuan dari cloud
computing adalah menyediakan akses yang mudah, skalabel kepada sumber-sumber
komputasi dan layanan TI.
1. Software as a
Service (SaaS)
Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang
diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat
mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk
mengakses kapasitas / fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi web
seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati
desktop application.
Contoh model seperti ini sudah banyak :
o salesforce :
Customer Relationship Management
o Yahoo : Email
o Google : Email,
Google Doc
o Zoho :
Collaboration Application
2. Platform as a
Service (PaaS)
Disini, konsumen diberikan sebuah platform untuk
pengembangan sampai implementasi sistem. Konsumen harus untuk membuat dan
mengimplementasikan sistemnya sendiri. Umumnya tools untuk development
disediakan dalam bentuk web application.
PaaS umumnya memiliki fitur sebagai berikut :
o Development
tools berbasis browser internet
o Skalabilitas,
access control, security, dan web service tersedia
o Integrasi yang
mudah dengan aplikasi lain selama pada platform yang sama
o Tersedia
connector untuk terhubung dengan sistem lain
3. Infrastructure
as a Service (IaaS)
Model ini hanya memberikan user aspek dasar dari
computing seperti jaringan, storage,prosessor untuk computing. Infrastruktur
komputasi cloud sangat bergantung padavirtualisasi. Untuk virtualisasi akan
dijelaskan nanti pada bagian bawah.
IaaS umumnya memiliki fitur:
·
Memiliki pilihan
virtual machine yang beragam, baik yang sama sekali kosong, memiliki OS
preinstalled, bahka telah memiliki beberapa office productivity tools
terinstall
·
Kemampuan untuk
meningkatkan atau menurunkan kemampuan computing baik secara manual atau
otomatis (optimization)
·
Terdapat tools
untuk memproses banyak data ataupun memproses aplikasi dengan perhitungan yang
rumit
·
Dapat menyimpan
data pada beberapa lokasi geografis fisik (memudahkan download)
Utility Computing
Cloud computing tidak hanya melibatkan sisi aplikasi atau
perangkat lunak saja, tetapi juga melibatkan perangkat keras atau hardware dan
sumber daya penunjang. Seperti yang telah kita ketahui layanan SaaS
lebih berfokus pada aplikasi atau
perangkat lunak, sedangkan pada infrastruktur sebagai layanan utility
computing. Layanan utility computing
dikemas oleh provider dalam bentuk teknologi virtualisasi dan dikenal
sebagai layanan IaaS ( Infrastructure as a Service ).
Masing–masing aplikasi dan masing–masing sistem operasi
( windows dan
linux ) menggunakan sumber daya
komputer yang sama. Sistem operasi pada gambar tersebut bukanlah sesuatu yang
special sebagai peranan utama dalam infrastruktur virtualisasi. Sistem operasi
hanya sebagai perantara untuk dapat menjalankan
virtual mesin. Peranan utama dalam infrastruktur virtualisasi
adalah hypervisor. Hypervisor merupakan software yang
menggantikan fungsi utama dari operating sistem ketika operating sistem selesai
menjalankan virtual mesin. Hypervisor
diasumsikan sebagai virtual machine manager, yang didesign untuk dapat
menjalankan virtual mesin lainnya dan menjalankan sistem operasi dari awal
seperti ketika komputer dinyalakan.
Dengan teknologi virtualisasi, pengguna atau penyewa IaaS dapat
mengakses dan menggunakan seluruh sumber daya komputer dan seluruh sumber daya
lainnya yang tersedia di dalam cloud sesuai kebutuhan dan keinginan
pengguna.
Teknologi virtualisasi memungkinkan untuk diimplementasikan
berbagai aplikasi dengan tujuan yang beragam dalam 1 platform
atau aplikasi, seperti storage
computing, image manipulation, parallel processing, content distribution,
aplikasi web dan sebagainya. Dalam menawarkan layanan IaaS kepada pengguna atau
penyewa, provider membagi IaaS dalam beberapa kategori layanan yaitu :
1. Layanan penyimpanan dan komputasi virtual : yaitu
VMware rental, penyimpanan online ( Online Storage ).
2. Layanan kustomise : yaitu server template.
3. Layanan automasi dan control : yaitu automation.
4. Layanan penghubung : yaitu remote control, web
2.0.
5. Layanan monitoring : yaitu monitor secara fisik objek
yang diinginkan ( posisi koordinat bumi, peta, kamera ).
6. Layanan optimasi objek : yaitu virtualisasi network,
virtualisasi penyimpanan, virtualisasi server.
7. Layanan pengukuran objek : yaitu pengukuran fisik
suatu objek.
8. Layanan integrated dan kombinasi objek : yaitu load
balance.
9. Layanan security : yaitu enkripsi data penyimpanan, VM
isolation, VLAN dan SSL/SSH.
Secara infrastruktur, penerapan teknologi virtualisasi
pada IaaS di cloud computing memberikan beberapa
kemudahan & keuntungan bagi penyewa.
Jantung dari teknologi cloud computing
adalah virtualisasi, dimana
virtualisasi dapat diterapkan pada 2 sisi yaitu pada sisi provider dan sisi
pengguna.
Beberapa software virtulisasi seperti VMware, citrix dan
sebagainya mempunyai kemampuan untuk menciptakan fungsi lain yang disebut
sebagai virtual desktop interface ( VDI
). Virtual desktop interface
( VDI ) menciptakan session
untuk client atau user di dalam server,
dan mengirimkan virtual PC tersebut kepada client atau user sehingga user dapat
berinteraksi dengan server seakan client atau user tersebut berada di dalam
server itu sendiri. Perbedaan yang cukup signifikan antara software remote
dengan virtual PC :
·
Software remote
adalah software yang dapat digunakan untuk melakukan pengendalian jarak jauh ke
satu komputer atau satu server dalam satu koneksi hanya untuk satu user atau
client. Jika satu komputer atau satu server diakses oleh lebih dari dua user
maka komputer atau server yang diakses secara remote akan memutuskan salah satu
koneksi dari dua koneksi yang terjadi.
Software remote hanya software atau aplikasi penghubung
ke komputer lain dan tidak dapat berfungsi untuk menciptakan komputer di dalam
komputer itu sendiri. User terkoneksi dan menggunakan layanan IaaS ke server
provider melalui virtual desktop interface ( VDI ) di internet. Sedangkan pada
sisi provider, provider melakukan konfigurasi server melalui jalur yang sama (
VDI ) di internet. Untuk dapat menerapkan teknologi virtualisasi di cloud
maka server yang sudah diimplementasikan teknologi virtualisasi diletakkan
di dalam cloud ( private cloud atau public cloud ) sebagai back end infrastruktur. Dari prespektif ini, sumber
daya teknologi virtualisasi atau virtual
resources di dalam cloud diasumsikan
sebagai sumber daya komputer yang bersifat independent atau mandiri termasuk
lokasi dari sumber daya itu sendiri.
Infrastruktur juga memegang peranan utama untuk
memastikan semua komponen bekerja dengan baik dalam kondisi multi tenant dan
bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang terjadi. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa teknologi virtualisasi merupakan jantung utama dari
cloud computing, dimana teknologi virtualisasi hanyalah berupa aplikasi
atau software. Teknologi virtualisasi
tidak dapat berjalan sempurna tanpa didukung dengan infrastruktur yang baik dan
solid. Teknologi virtualisasi memungkinkan untuk diterapkan redundancy,
replication atau cluster, dan workload balancing.
E.
Implementasi Cloud Computing
1.
Cloud OS
Salah satu Operating System (OS) yang sudah menerapkan
teknologi dari Cloud Computing ini adalah Chromium OS dari Google. Dimana kita
menjalan OS ini secara online, tidak perlu lagi menginstall di lokal PC kita.
Tidak membutuhkan hardisk atau media penyimpanan lagi. Semua program akan
dijalankan secara online. Yang terpenting adalah koneksi internet yang cepat.
Pada Perangkat
keras dan Sistem Operasi (OS) sebagai Web Service melalui Internet publik.
Berdasarkan prinsip web service, kita dapat mengirim permintaan untuk
layanan ini bersama dengan beberapa parameter karena OS diharapkan bertindak
sebagai interface ke CPU dan perangkat, kita dapat memangil layanan yang
menerima “pekerjaan” yang harus diproses oleh OS dan hardware.
Secara teknis, Web Service baru saja berubah OS + H/W
kombinasi menjadi “Layanan” Kita bisa memulai
layanan mengkonsumsi ini dengan
mengirimkan tugas CPU secara intensif ini adalah geerasi baru web
service.
a.
Cloud FX
Pengembang selalu mengembangkan dan menyebarkan aplikasi pada platform pengembangan. Beberapa pengembangan
aplikasi yang paling populer platform
.NET dan Java. Dalam perkembangan terakhir, kita telah melihat bagaimana
OS + H/W kombinasi yang di tawarkan sebagai layanan.
b.
Cloud Aplikasi
Saat ini, sebagian aplikasi desktop tradisional seperti
pengolah kata dan paket spreadsheet yang tersedia melalui web. Ini generasi baru
aplikasi hanya perlu browser. Hal ini
fundamental mengubah cara perangkat lunak ini digunakan dan berlisensi. Anda
tidak perlu klik dua kali setup.exe untuk menginstal office suite pada desktop
anda. Berlangganan aplikasi dan fitur yang anda butuhkan dan hanya membayar
yang ada gunakan. Hal hampir setara dengan mengekspos aplikasi sebagai apliaksi
service. Dan disebut juga sebagai aplikasi cloud.
2.
Programabilitas
Ini adalah parameter kritis dari Cloud, membuat pengembang sangat penting untuk
konsep-konsep multi treading dimana mereka memerlukan thread baru untuk mencapai
skalabilitas dan aplikasi. Amazon web
service memiliki API yang paling matang untuk mengendalikan sumber daya
pemrograman berbasis cloud. Dengan
memanfaatkan API, pengembang aplikasi untuk mengelola infrastruktur dan
beberapa front-end berjalan di iPhonedan Windows Mobile seperti dalam gambar
dibawah ini.
Jadi, Cloud Computing
memiliki 4 prinsip kunci :
·
Elastisitas
·
Bayar
·
Self Service
·
Programmability
3.
Virtualisasi
Virtualisasi adalah abstrak perangkat keras untuk
menjalankan beberapa virtual system operasi pada system host. Kita dapat
melihat virtualisasi dengan menginstal
Microsoft Virtual PC, VMware Player atau Sun VirtualBox. Ini solusi
virtualisasi desktop yang memungkinkan mengisntal dan menjalakan OS dalam OS
host. Seperti dalam gambar berikut ini
Ada banyak alasan untuk menjalankan Virtualisasi pada :
·
Mean Time to
Restore
Hal ini jauh lebih fleksibel dan lebih cepat untuk
mengembalikan web server gagal, app server atau database server yang
menjalankan sebagai virtual. Karena yang fisik file pada hard disk untuk sistem
operasi, hanya menyalin replika dari gambar server gagal jadi lebih cepat dari
pada mengembalikan sebuah server fisik gagal
·
Memaksimalkan
utilisasi server
Hal ini sangat umum bahwa server tertentu di pusat data
kurang dimanfaatkan beberapa server maxed out. Melalui virtualisasi, beban
dapat merata di semua server.
·
Pengurangan dalam
biaya pemeliharaan
Virtualisasi memiliki dampak langsung pada bottom line.
Pertama, dengan mengkonsolidakan data center untuk berjalan pada server yang
lebih sedikit tapi kuat. Daya yang
dikonsumsi oleh pusat data dan biaya pemeliharaan peralatan pendigin turun drastis.
Ketika hardware mencapai
akhir, server fisik perlu diganti. Back up dan memulihkan data dan
instalasi perangkat lunak pada server produksi sangat kompleks dan mahal.
Dengan virtualisasi membuat proses ini sangat sederhana dan biaya lebih
efektif. Server fisik akan diganti dan VMs hanya cukup di restart tanpa
perubahan apapun dalam konfigurasi. Hal ini memilki banyak dampak pada anggaran
IT.
·
Efisien Manajemen
Semua software virtualisasi utama memiliki konsol
terpusat untuk mengelola, memelihara,
melacak dan memantau kesehatan server fisikdan VMs berjalan pada server. Karena kesederhanaan dan kemampuan dinamis,
administrator IT akan menghabiskan
sedikit waktu dalam mengelola infrastruktur.
·
Virtualisasi pada
Server
Mari kita memahami lebih lanjut tentang virtualisasi
server. Biasanya OS dirancang untuk bertindak sebagai antarmuka antara aplikasi
dan hardware. Hal ini tidak dirancang
khusus untuk menjalankan OS. Bahkan,
dalam virtualisasi server, OS host tidak terlalu signifikan. hal ini hanya
terbatas pada boot up dan VMs. Mengingat fakta bahwa OS tidak ideal untuk
menjalakan beberapa VMs dan memiliki peran kecil untuk bermain maka muncul
generasi perangkat lunak yang disebut Hypervisor yang mengambil ahli OS.
Hypervisor adalah virtual efisien Mesin Manager (VMM) dirancang dari bawah ke
atas untuk menjalankan beberapa performant VMs.
Hypervisor hanya memilki daya tampung megabyte (vmWare
ESXi hanya 32MB) dan memiliki OS. Hypervisors dibantu oleh virtualisasi
hardware fitur dibangun oleh Intel dan AMD CPU. Kombinasi dari perngkat keras
ini ternyata Hypervisor server menjadi mesin ramping dan untuk beberapa host
VMs.
VM yang digunakan oleh Hypervisor untuk boot sebagai home
disebut paravirtualized VM. Konsep ini membuat virtualisasi benar-benar kuat,
menjadi sangat dinamis dan licah. Hypervisor dapat dikontrol oleh pusat konsol
dan dapat diinstruksikan oleh VM host untuk boot dan VMs guest untuk dapat
berjalan di atasnya.
F.
Penerapan Cloud Computing
1.
Google App Engine
Google App Engine adalah sebuah platform untuk
menyebarkan dan menjalankan aplikasi web di Google infrastruktur. Muncul dengan
server web dinamis dan dukungan penuh untuk umum teknologi web. Google App
engine manawarkan menyimpanan data transaksional untuk data bertahan.
Pengembang dapat mengitegrasikan aplikasi web dengan akun Google melalui
API.
Google App Engine saat ini mendukung Python dan Java.
Pengembang Java dapat meyebarkan dan menjalakan JSP dan servlets sedangkan
pengembang Python dapat menggunakan perpustakaan standar. Keuntungan terbesar
menjalankan aplikasi web pada GAME
adalah skalabilitas yang menawarkan. Aplikasi web Anda akan menjadi seperti
scalable karena beberapa yang populer layanan Google seperti pencarian.
Lapisan logis berikutnya adalah seperangkat API dan service
untuk mendukung aplikasi web pengembang.
Lapisan ini memiliki Datastore persisten, Pengguna jasa Otentikasi, penjadwall
tugas dan tugas antrian, URL, komponen Mail, memcache dan manipulasi gambar.
Semua layanan ini terpapar melalui binding API asli. Misalnya pengembang Java
dapat menggunakan JDO/JPA untuk berbicara dengan datastore tersebut.
Beberapa layanan yang diberikan oleh GAME.
·
Java Runtime - Game
didasarkan pada Java Servlet 6 VM dan 2,5 kontainer.datastore yang dapat
diakses melalui JDO/JPA API. Ini mendukung JSR 107 untuk memcache API. Mail
dapat diakses melalui API javax.mail.javax.net.URL connection menyediakan akses
kelayanan URL Fetch. Selain bahasa java inti, dinamis lainnya bahasa berbasis
java seperti JRuby dan Scala.
·
Rumtime python
-Datang dengan satu set API dan alat
untuk mengembangkan web aplikasi Python mendukung Python 2.5.2 dan Python 3
sedang dipertimbangkan untuk rilis dimasa depan. Python menyediakan API untukDatastore, akun googel, URLdan layanan email. App Engine
juga menyediakan Python framework aplikasi web.
·
Datastore - App
Engine dilengkapi dengan penyimpanan data yang sangat kuat yang skala
dinamis. Ia juga memilki mesin query dan dukungan untuk transaksi. Entitas telah menetapkan properti yang dapat
di query menggunakan SQL seperti tata bahasa GQL atau Google Query Language.
·
Pengguna Otentikasi
- Salah satu keuntungan mengguanakan ini
adalah integrasi dengan akun Google.
Ini memberdayakan pengembang untuk memanfaatkan google yang aman
otentikasi mesin untuk aplikasi.
aplikasi dapat mengakses alamat emaial
pengguna serta pengguna ID.
2.
Windows Azure
Platform
Pada tingkat tinggi, platform Windows Azure memiliki 4 layanan
kunci di dalamnya yang pertama Windows Azure yang merupakan OS dari Microsoft
Cloud. Layanan kedua adalah AppFabric yang memungkinkan integrasi layanan
on-premisedengan. Layanan ketiga adalah Database Cloud disebut SQL Azure yang
didasarkan pada Microsoft SQL Server. Penambahan terbaru untuk platform adalah
layanan CODEC "Dallas" yang merupakan pasar untuk mempublikasikan, menemukan, mengkonsumsi dan
menganalisa konten utama. Meskipun Windows Azure Platform dirancang untuk
membangun pengembang aplikasi pada platform Microsoft, ini juga dapat
dimanfaatkan oleh pengembang aplikasi pada lingkingan java dan PHP. Microsoft investasi dikanan set alat
dan plug-in untuk Eclipse.
a.
Windows Azure
Windows Azure adalah jantung dan jiwa dari Platform Azure.
Ini adalah OS yang berjalan pada setiap server dipusat data dibeberapa geografis
lokasi. Sangat menarik untuk dicacat
bahwa Windows Azure OS tidak tersedia sebagai ritel OS.
Ini adalah versi home eksklusif dirancang untuk Cloud Microsoft infrastruktur. Karena OS ini berjalan di beberapa server fisik, ada lapisan di atas yang
mengkoordinasikan pelaksanaan proses. Lapisan ini disebut Fabric. Di antara
Fabric dan Windows biru OS, ada ratusan mesin virtual (VM) yang benar-benar
menjalakan kode dan aplikasi.
b.
AppFabric
Windows Azure Platform AppFabric sebelumnya disebut .NET
Layanan. Layananmemungkinkan integrasi layanan yang berjalan dalam suatu
organisasi di belakang firewall dengan layanan yang di sediakan oleh cloud. Ini
mengamankan jembatanantara aplikasi legacy dan layanan cloud. AppFabric juga
membawa identitas federasiuntuk aplikasi berbasis cloud. dua komponen kunci
AppFabric yaitu 1) Service Bus dan, 2) Access Control.
Layanan Bus menyediakan konektivitas yang aman antara
on-premise dan layanan Cloud. Hal ini
dapat digunakan untuk mendaftar, menemukan
dan menggunakan service. Layanan host dibelakang firewall dan .NET bias
didaftarkan dengan layanan bus kemudian layanan ini dapat dipanggil oleh
layanan Cloud. Layanan bus abstrak fisik dari layanan menyediakan URL yang
dapat diipanggil oleh konsumen potensial. Access Control adalah mekanisme untuk
mengamankan layanan Cloud dan aplikasi. Ini menyediakan cara deklaratif
mendefinisikan aturan dan klaim melalui mana penelepon yang mendapatkan akses
ke layanan Cloud. Akses Kontrol aturan dapat dengan mudah dan fleksibel
dikonfigurasi untuk menutup berbagai kebutuhan keamanan dan berbeda identitas
manajemen infrastruktur. Acces control memungkinkan perusahan untuk
mengintegrasikan on-premise mekanisme keamanan seperti Active Direktory dengan otentikasi
berbasis Cloud. Pengembang dapat
mengakses program control melalui layanan WCF.
c.
SQL Azure
SQL Azure adalah Microsoft SQL Server pada Cloud. Tidak
seperti penyimpanan Azure, yang dimaksud data tidak terstruktur, SQL Azure
adalah mesin database relasioonal. Hal ini didasarkan pada mesin DB yang sama
MS SQL Server dan dapat dilihat dengan T-SQL.
Dengan MS SQL, on-premis aplikasi dengan cepat dapat mulai menggunakan
layanan ini. Pengembang dapat berbicara dengan SQL Azure menggunakan ADO.NET atau ODBC API. Pengembang PHP dapat menggunakan melalui API PHPi. melalui Microsoft SQL Azure
Data Sync, data dapat dengan mudah disinkronkan antara
On-Premise SQL Server dan SQL Azure. Ini adalah fitur yang sangat kuat
untuk membagun pusat-pusat data pada Cloud.
tujuan praktis, SQL Azure dapat diperlakukan persis seperti server DB
berjalan di pusat data tanpa overhead
menjaga dan mengelola. Karena Microsoft bertanggung jawab untuk instalasi,
pemeliharaan dan ketersediaan layanan bisnis DB, hanya bisa fokus pada
memanipulasi dan mengakses data sebagai sebuah layanan. Dengan dimuka
Bayar-as-you-go pendekatan, tidak ada investasi dan hanya akan membayar apa
yang kita gunakan.
d.
Microsoft CODEC
"Dallas"
Layanan ini merupakan pengaturan pertukaran oleh
Microsoft untuk pihak yang dapat mempublikasikan data/konten untuk pihak yang
dapat mengkonsumsi data dalam aplikasi mereka.
Misalnya, Sektor Publik dapat mempublikasikan data sensus yang menarik
dan bermanfaat dan beberapa perusahaan dalam bisnis kesehatan. perusahaan dapat mencari dan menemukan
Dataset sensus dan membayar apa yang mereka
mengkonsumsi. Data dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk termasuk kumpulan file CSV Spreadsheet dan
RSS feed. Dataset diterbitkan di Dallas
dapat dikonsumsi secara langsung melalui
alat seperti Microsoft Excel atau dapat diintegrasikan ke dalam kustom aplikasi
dengan memanggil API berbasis REST. Data
penerbit dan konsumen data melalui sebuah add-in untuk excel 2010 disebut
PowerPivot pengguna akhir dapat langsung mengkonsumsi data dalam Microsoft Excel.
Kelebihan
Microsoft Platform Windows Azure
·
Scalable Aplikasi
Web
Karena Windows Azure Platform didasarkan pada platform
akrab NET., ASP.NET pengembang dapat merancang dan mengembangkan aplikasi web
pada mesin yang cukup murah. Ini akan
memberdayakan para pengembang untuk segera menggunakan aplikasi web mereka,
tanpa khawatir tentang biaya dan kompleksitas dari kebutuhan infrastruktur.
Bahkan pengembang PHP dapat menikmati manfaat dari elastisitas dan bayar dengan
menggunakan atribut dari platform.
·
Hitung Aplikasi
Intensif
Windows Azure Platform dapat digunakan untuk menjalankan
proses aplikasi intensifyang kadang-kadang membutuhkan sumber daya komputasi
yang tinggi akhir. Denganmemanfaatkan Peran Pekerja, pengembang dapat memindahkan kode yang dapat berjalan di beberapa
aplikasi. Data yang dihasilkan
baik oleh peran web atau On-Primise aplikasi dapat diberikan ke peran web
melalui penyimpanan Azure.
·
Sentralisasi Akses
Data
Ketika data harus diakses untuk berbagai aplikasi yang berjalan
di browser, desktop danmobile, Azure Cloud berbasis penyimpanan dapat menjadi
solusi bagus untuk bertahan dan
mempertahankan Data yang dapat
dengan mudah digunakan oleh aplikasi desktop, Silver light, flash dan ajax dan
aplikasi berbasis web atau mobile.
·
Aplikasi Hybrid
(Cloud + On-Premise)
Mungkin ada persyaratan untuk memperluas bagian dari
aplikasi ke Cloud atau membangun façade Cloud untuk aplikasi yang sudah ada.
Dengan memanfaatkan AppFabric layanan
seperti layanan Bus dan acces control, on-premis aplikasi dapat mulus dan aman
diperluas ke cloud. AppFabric dapat mengaktifkan Hybrid cloud.
·
Berdasarkan data
cloud Hub
Melalui SQL Azure, perusahaan aman dapat membangun hub
data yang akan terbuka untuk mitra dagang dan karycloud mobile. Sebagai contoh,
Persediaan dari perusahan manufaktur
dapat host di cloud yang selalu dalam sinkrin dengan database persediaan local.
DB berbasis cloud akan dibuka untuk mitra B2B langsung query dan memesan.
3.
Amazon Web service
Amazon Web Services adalah salah satu awal dan juga yang
paling sukses impelemntasi dari Cloud Publik. Banyak juga dikenal secara online
memanfaatkan sifat AWS. Amazon awalnya mulai menawarkan pesan layanan cloud
berbasis antrian yang disebut Amazon layanan antrian sederhana atau SQS. Selain
itu Amazon menambahkan layanan seperti Mechanical Truk, layanan penyimpanan
sederhana (S30, Elastic Compute Cloud (EC2), CDN A layanan yang disebut
CloudFront, layanan database flesksibek dan di distribusikan disebut SimpleDB.
Amazon baru-baru ini mengumumkan ketersediaan MySQL di Cloud melalui layanan
yang disebut Relational Layanan data (RDS).
Mengingat bahwa Amazon menawarkan kemampuan inti untuk
menjalankan aplikasi web lengkap
atau line aplikasi bisnis, jelas itu adalah infrastruktur sebagai
layanan (IaaS). AWS benar-benar platform dan kita dapat memilih OS, App server
dan bahasa program pilihan anda. AWS SDK untuk sebagian besar bahsa popular
termasuk Java, .NET, Python dan Ruby.
Ada beberapa dari penawaran layanan Cloud utama dari
Amazon :
·
S3
Penyimpanan
sederhana Amazon Layanan atau S3 adalah cara yang bagus untukmenyimpan
data pada Cloud yang dapat diakses ke internet. S3 dapat menyimpan datasebagai
objek disertai dengan metadata. Objek-objek diatur kedalam kotak dan
setiapkotak dan objek memiliki separangkat hak akses di definisikan Acces
Control List (ACL)Semua yang tersimpan di S3 bisa menerima dokumen, file media,
objek serial ataugambar Vitual Machine bahkan setiap objek dapat 5GB dalam
ukuran sementarametadata bias sampai 2 KB. Semua dapat di akses menggunakan
panggilan SOAP. Haini membuat sebuah penyimpanan yang ideal untuk pusat
menyimpan dan mengambidata dibeberapa klien. S3 juga bias sebagai system
virtual untuk memberikankemampuan penyimpanan untuk aplikasi.
·
EC2
Secara sederhana, EC2 adalah menyewa sebuah server yang
berjalan di lokasi yang jauh. server ini
sebenarnya Virtual Machine yang berjalan diatas data yang kuat Amazon
pusat. Server virtal sebagai mesin mesin foto amazon atau AMI. Contoh datang dalam ukuran yang berbeda yang
dapat Anda pilih. Silahkan lihat
http://aws.amazon.com/ec2/ # misalnya untuk rincian lebih lanjut pada contoh
jenis. Ada banyak pra-dikonfigurasi AMIS yang dapat Anda pilih dari. untuk alur
kerja pada EC2 adalah bahwa Anda memilih pra-dikonfigurasi AMI, peluncuran yang
AMI, menyesuaikan dengan menambahkan
perangkat lunak tambahan dengan membuat
sebuah aplikasi. AMI sebagai kustom Anda
pada S3. Anda dapat memulai beberapa contoh AMI dan melampirkannya ke IP yang disebut IP elastic. hal itu disebut Elastic Compute Cloud.
·
SQS
SQS adalah antrian pesan pada Cloud. Mendukung pengiriman
program dari pesan melalui layanan
aplikasi web sebagai cara untuk berkomunikasi melalui internet. Pesan
Beriorientasi Middleware (MOM) adalah cara yang popular untuk memastikan bahwa
dikirim sekali dan hanya sekali. SQS
memberi Anda kemampuan ini on-demand dan
melalui model bayar-per-digunakan. SQS diakses melalui REST dan SOAP berbasis
API.
·
CloudFront
Ketika aplikasi web Anda menargetkan pengguna global,
masuk akal untuk melayani isi statis melalui server yang lebih dekat ke
pengguna. Salah satu solusi berdasarkan
prinsip ini disebut Content Delivery Network (CDN). tapi ini
infrastruktur server geografis tersebar untuk melayani konten statis dan
bisa sangat mahal. CloudFront adalah CDN sebagai layanan Amazon memanfaatkan
data center diseluruh dunia dengan
melayani konten melalui loasi-lokasi tertentu.
·
SimpleDB
Jika S3 menawarkan penyimpanan untuk data biner di SimpleDB
adalah cara yang fleksibel untuk Nama/Nilai pasang pada Cloud. Hal ini
secara dramatis mengurangi overhead memelihara sebuah database relasional terus
menerus. SimpleDB diakses melalui HTTP panggilan dan dapat dengan mudah dipakai
oleh setiap klien yang dapat mengurai HTTP
respon. Banyak aplikasi Web 2.0 yang dibangun menggunakan AJAX, Flash
dan Silverlight dapat mudah di akses dari SimpeDB
·
RDS
Amazon RDS menawarkan database relasional pada Cloud. Hal
ini didasarkan pada poluler Database
MySql. Keuntungan dari RDS adalah bahwa
Anda tidak mengisntal, mengkonfigurasi, mengelola dan menjaga server DB. Operasi rutin seperti menambal server dan
back up database diambil perawatan dan Anda hanya menggunakan layanan. RDS adalah harga di Pay-as-you-go
model dan tidak ada investasi dimuka yang diperlukan. Hal ini dapat diakses melalui
REST dan SOAP berdasarkan API.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Profil keamanan di cloud
computing ditentukan oleh kebutuhan organisasi Anda, beban kerja Anda berencana
untuk pindah ke awan, dan cara pengguna dalam mengakses data dan aplikasi. Cara
terbaik untuk mendekati keamanan awan adalah untuk mengintegrasikan dengan
perencanaan awan Anda secara keseluruhan awal dalam proses. Dengan cara
itu Anda dapat menggunakan pendekatan berbasis ancaman bagi perencanaan untuk
penyebaran beban kerja spesifik Anda persyaratan keamanan, dan model pengiriman
awan tertentu dan arsitektur.
Daftar Pustaka :
http://teknik-informatika.com/apa-itu-cloud-computing-komputasi-awan/, diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 11.00
http://blog.komputasiawan.com, diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 11.00
http://rizky-pratama-m.blogspot.com/2012/04/cloud-computing.html, diakses pada tanggal 28 November
2013 pukul 11.00
0 komentar:
Posting Komentar